Tumor gaster, kanker gaster, gastric cancer.
Insiden
Di United Kingdom, insidennya 23 kasus per 100.000 per tahun, namun ada variasi geografis yang tidak dapat dijelaskan.
Di Indonesia, belum ada data yang pasti.
Faktor Risiko
1. Helicobacter pylori
2. Diet tinggi nitrat (nitrosamine) sebagai pengawet
3. Makanan yang diasap dan diasinkan
4. Merokok
5. Atrofi lambung
Sedangkan faktor-faktor yang mempermudah terjadinya tumor lambung:
1. Jenis kelamin pria 2 x lebih sering terkena daripada wanita
2. Usia 50-70 tahun, jarang di bawah usia 40 tahun
3. Alkohol dan semua produknya, termasuk sering makan tape
4. Riwayat operasi lambung sebelumnya
5. Terdapat polip lambung
6. Ada sindrom kanker familial
Klasifikasi
Tumor lambung dapat dibagi menjadi dua kelompok:
A. Tumor Jinak
1. Tumor jinak epitel
a. Adenoma
b. Adenoma hiperplastik
c. Adenoma Heterotropik
2. Tumor jinak non-epitel
a. Tumor neurogenik
b. Leiomioma
c. Fibroma
d. Lipoma
B. Tumor Ganas
1. Early gastric cancer
a. Tipe I (protruded type)
b. Tipe II (superficial type)
c. Tipe III (excavated type)
2. Advanced gastric cancer
Menurut Bormann dibagi menjadi:
a. Bormann I
b. Bormann II
c. Bormann III
d. Bormann IV
Tumor yang ganas didapatkan sepuluh kali lebih banyak daripada tumor yang jinak.
Gejala Klinis:
1. Berat badan menurun
2. Nyeri epigastrium (ulu hati)
3. Muntah
4. Keluhan pencernaan
5. Anoreksia
6. Keluhan umum
7. Disfagia
8. Nausea
9. Kelemahan
10. Bersendawa
11. Hematemesis (muntah darah)
12. Regurgitasi
13. Cepat merasa kenyang
14. Ada atau teraba massa di epigastrium
15. Terkadang disertai hepatomegali (pembesaran organ hati), jaundice, ascites, nodus Virchow (large left supracavicular node, similar with Troisier’s sign), acanthosis nigricans.
Penyebaran
Tumor lambung dapat menyebar secara: local, lymphatic, blood-borne, transcoelomic, dan ovary (misalnya: tumor Krukenberg).
Diagnosis
Diagnosis tumor lambung dapat ditegakkan melalui:
1. Pemeriksaan Fisik
Berat badan menurun, anemia, dapat ditemukan massa di epigastrium. Jika telah menyebar (bermetastasis) ke hati, teraba hati yang ireguler, terkadang kelenjar limfe klavikula teraba.
2. Radiologi
Pemeriksaan kontras ganda dengan posisi: telentang, tengkurap, oblik yang disertai dengan kompresi.
3. Gastroskopi dan biopsi
Okuda (1969) menemukan 94% pasien dengan tumor lambung yang ganas dengan biopsi, sedangkan dengan sitologi lavase hanya didapatkan 50%.
4. Endoskopi ultrasound
Alat ini digunakan untuk melihat sejauh mana tumor telah menjalar.
5. Pemeriksaan darah pada tinja
Pada tumor lambung yang ganas sering didapatkan darah dalam tinja (occult blood) sehingga perlu dilakukan tes Benzidin.
6. Sitologi
Pemeriksaan Papaniculou cairan lambung dapat memastikan tumor ganas lambung dengan keakuratan hasil 80-90%, tentunya perlu ditunjang dengan gastroskopi dan biopsi.
Komplikasi
1. Perforasi (berlubang)
2. Hematemesis
3. Obstruksi
4. Adhesi (perlengketan)
5. Metastasis (penyebaran ke organ lain, seperti: hati, pankreas, kolon)
Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Jika belum menyebar, pilihan terbaik adalah dengan pembedahan. Meskipun telah menyebar, pembedahan masih dilakukan sebagai tindakan paliatif
2. Kemoterapi
Kombinasi yang sering digunakan adalah:
a. Regimen FAM (5-fluorouracil, doksorubisin, mitomisin C)
b. Regimen EAP (etoposid, doksorubisin, sisplatin)
3.Radiasi
Pengobatan dengan radiasi dapat dikatakan kurang berhasil.
Prognosis
Di AS, prognosisnya sangat jelek,angka harapan hidup 5 tahun antara 5-15% dan kebanyakan saat ditegakkan diagnosis sudah dalam keadaan lanjut.
Di Jepang, prognosis lebih baik karena diagnostik yang lebih dini (90%).
Dengan ditemukannya gastroskopi, maka prognosis kanker gaster stadium dini lebih baik daripada stadium lanjut.
Tahukah Anda?
1. Umumnya tumor lambung (90-99%) adalah adenokarsinoma, lainnya adalah limfoma, leiomiosarkoma, adenoxanthoma, dan lain-lain.
2. Kebanyakan lokasi tumor lambung di daerah antropilorik, kurvatura minor lebih sering daripada kurvatura mayor.
3. Golongan darah, terutama A, termasuk faktor lain yang mempengaruhi timbulnya tumor lambung.